Revolusi Gaming: Play-to-Earn (P2E) Jadi Cara Baru Menghasilkan Uang di Era Digital

Notification

×

Revolusi Gaming: Play-to-Earn (P2E) Jadi Cara Baru Menghasilkan Uang di Era Digital

19/04/2025 | April 19, 2025 WIB Last Updated 2025-04-19T11:06:42Z

NFT Gaming,Metaverse,Blockchain,Cuan dari Game,Play-to-Earn (P2E),Game Blockchain,Industri Gaming,Crypto Gaming,Game,Game Berbasis NFT,Teknologi Blockchain,Penghasilan Digital,Artikel,NFT,SLP,AXS

Industri game telah mengalami transformasi radikal dengan kemunculan model Play-to-Earn (P2E). Konsep ini tidak hanya mengubah cara orang bermain game, tetapi juga membuka peluang untuk menghasilkan pendapatan nyata melalui aset digital seperti kripto dan Non-Fungible Token (NFT)


Pada 2025, P2E menjadi fenomena global yang menggabungkan teknologi blockchain, ekonomi terdesentralisasi, dan kreativitas pemain.


Apa Itu Play-to-Earn (P2E)?

P2E adalah model game berbasis blockchain yang memungkinkan pemain mendapatkan imbalan bernilai ekonomi melalui partisipasi aktif dalam permainan.  


Berbeda dengan game tradisional, aset dalam game P2E (seperti karakter, senjata, atau tanah virtual) berbentuk NFT yang dapat dimiliki, diperdagangkan, atau dijual di pasar terbuka.  


Keunikan P2E memberikan pemain kendali penuh atas aset mereka, sesuatu yang tidak mungkin di era game konvensional.


Konsep Inti P2E

Teknologi blockchain menjamin keaslian dan kepemilikan aset digital melalui Blockchain dan NFT.  Transaksi dilakukan tanpa perantara, memungkinkan pemain menggerakkan ekonomi dalam game.  


Pemain juga bisa mendapatkan imbalan berupa token kripto (seperti AXS di Axie Infinity atau SAND di The Sandbox) yang bisa ditukar ke mata uang fiat.

Cara Kerja P2E: Dari Gameplay ke Dompet Digital

Pemain mengumpulkan aset melalui misi, pertempuran, atau eksplorasi.  Contoh:  pemain bertarung menggunakan Axie (NFT) untuk mendapatkan SLP dan AXS.


Smooth Love Potion (SLP) adalah mata uang kripto berbasis Ethereum yang diperoleh pemain Axie Infinity sebagai hadiah karena memainkan game tersebut, sedangkan Axie Infinity Shards (AXS) adalah token tata kelola ERC-20 dengan total pasokan 270.000.000.  AXS melayani tiga tujuan utama: 

  • Governance
  • Staking 
  • Pembayaran dalam ekosistem Axie Infinity.


Pemain membangun dan menjual tanah virtual dengan token SAND (token utilitas dan tata kelola asli untuk The Sandbox), platform metaverse terdesentralisasi. 


SAND berfungsi sebagai media pertukaran dalam platform, yang memungkinkan pengguna untuk:
  • Membeli tanah virtual
  • Memperdagangkan aset
  • Berpartisipasi dalam keputusan tata kelola

SAND juga digunakan untuk staking, yang dapat memberi pengguna hadiah tambahan.


Aset yang didapatkan oleh pemain, seperti karakter atau item langka diperdagangkan di pasar terbuka (contoh: OpenSea atau Axie Marketplace).   Token kripto hasil bermain bisa dijual di bursa seperti Binance atau Coinbase.


Contoh Game P2E Terpopuler di 2025

  • Axie Infinity:  Game NFT pertama yang mencapai kapitalisasi pasar miliaran dolar. Pemain berkompetisi untuk mendapatkan SLP dan AXS.
  • Decentraland:  Metaverse tempat pemain membeli tanah virtual dengan MANA dan mengembangkan properti digital.
  • Illuvium:  RPG dunia terbuka dengan grafis AAA dan makhluk NFT bernama Illuvials.
  • The Sandbox:  Platform kreatif tempat pemain merancang pengalaman gaming dan monetisasi aset voxel.

Keuntungan P2E Lebih dari Sekadar Game

Banyak pemain di Filipina dan Indonesia menggunakan P2E sebagai sumber pendapatan utama.  Kepemilikan aset berupa NFT memberikan hak kepemilikan yang tidak bisa dicabut oleh pengembang game.


Pemain juga bisa memengaruhi perkembangan game melalui mekanisme tata kelola terdesentralisasi.  Integrasi AI dan DeFi (seperti staking token) menciptakan ekosistem yang dinamis.


Tantangan dan Risiko P2E

  • Nilai token kripto dan NFT bisa fluktuatif, memengaruhi pendapatan pemain.
  • Game seperti Axie Infinity memerlukan investasi awal untuk membeli NFT.
  • Risiko peretasan atau penipuan di platform blockchain.
  • Kebijakan pemerintah terhadap aset kripto masih beragam di tiap negara.

Masa Depan P2E: Interoperabilitas dan Mainstream Adoption

Pada 2025, P2E diprediksi semakin matang dengan fitur-fitur berikut:

  • Kemampuan interoperabilitas Aset NFT bisa digunakan di berbagai game (contoh: pedang dari Game A dipakai di Game B).
  • Kualitas visual setara game konsol, seperti Illuvium yang menggunakan Unreal Engine grafis AAA (grafis yang digunakan pada game dengan kualitas visual tinggi).
  • Integrasi dengan Metaverse, dunia virtual seperti Decentraland menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi.
  • Ekosistem GameFi (Kombinasi P2E dengan DeFi [yield farming, staking]) untuk diversifikasi pendapatan.


P2E Era Baru Gaming yang Demokratis

Play-to-Earn bukan sekadar tren, tetapi revolusi yang mengubah paradigma gaming dari "hiburan semata" menjadi "hiburan produktif". 


Dengan teknologi blockchain, pemain kini memiliki kedaulatan atas waktu dan kreativitas mereka. Namun, penting untuk tetap kritis terhadap risiko dan melakukan riset sebelum terjun ke dunia P2E.



Referensi:


Sumber Youtube:  CoinGecko, 22 Jul 2024 17:44. 6 BEST NFT Crypto Games To Play in 2024 | Play-to-Earn.