Luxshare, yang selama ini beroperasi dengan basis produksi utama di China dan telah memperluas operasinya ke berbagai negara (seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, dan lainnya), menghadapi ketidakpastian dari kebijakan perdagangan AS.
Pemerintah AS telah memberlakukan tarif tinggi untuk barang-barang impor dari China, yang meskipun untuk saat ini tidak memberikan dampak signifikan bagi profitabilitas Luxshare karena volume ekspor produk jadi ke pasar AS masih relatif kecil, tetap menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan kenaikan tarif di masa depan.
Dalam sebuah panggilan dengan analis, ketua Luxshare, Wang Laichun, menyatakan bahwa jika didapatkan jaminan komersial yang memadai dan evaluasi bisnis menunjukkan kelayakan, perusahaan tidak menutup kemungkinan untuk melokalkan sebagian produknya agar dapat memenuhi kebutuhan pasar AS.
Secara spesifik, Luxshare sedang mempertimbangkan untuk memindahkan produksi produk yang proses pembuatannya sangat terotomatisasi ke wilayah AS. Langkah untuk pemindahan produksi ke AS bukanlah hal yang sederhana, ini akan memerlukan:
- Evaluasi menyeluruh terkait investasi
- Pembangunan lini produksi baru (diperkirakan membutuhkan waktu antara 12 sampai 18 bulan)
- Penyesuaian dengan kondisi pasar lokal, seperti ketersediaan tenaga kerja terampil dan infrastruktur manufaktur yang berbeda.
Selain mempertimbangkan pasar AS, perusahaan juga tengah mengevaluasi peningkatan investasi di Asia Tenggara, khususnya di Vietnam. Meskipun Vietnam sudah menjadi basis produksi yang menarik karena infrastruktur dan pool tenaga kerja yang relatif matang, tarif impor yang dikenakan—sekitar 46%—juga menjadi salah satu faktor yang harus diperhitungkan.
Rencana pemindahan ini merupakan upaya strategis untuk mengurangi risiko yang diakibatkan oleh kebijakan perdagangan yang tidak menentu.
Di tengah tekanan tarif, banyak perusahaan global yang tengah mencari cara untuk menjaga stabilitas rantai pasokan dan daya saing produk mereka. Namun, Luxshare juga harus mempertimbangkan bahwa:
- Pemindahan lini produksi ke AS akan membutuhkan waktu dan investasi yang tidak sedikit.
- Meskipun produk yang dipindahkan akan mengandalkan tingkat otomasi tinggi, hal tersebut kemungkinan tidak akan menciptakan banyak lapangan kerja baru seperti yang diharapkan oleh kebijakan proteksionis AS (Dampak pada Rantai Pasokan).
- Sangat bergantung pada adanya jaminan komersial yang memadai dari pelanggan mereka—sebuah prasyarat sebelum Luxshare berkomitmen pada investasi produksi di AS.
Secara keseluruhan, Luxshare sedang mengkaji opsi strategis untuk mengurangi dampak tarif impor dari AS dengan mempertimbangkan pemindahan sebagian produksi ke Amerika Serikat atau penguatan kapasitas di Asia Tenggara.
Keputusan akhir masih bergantung pada evaluasi menyeluruh dari aspek ekonomi jangka panjang dan jaminan yang diberikan oleh para pelanggan.
Di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China, banyak perusahaan manufaktur sedang menghadapi tantangan dan terus berusaha untuk tetap menjaga stabilitas dan daya saing di pasar global.
Sumber:
- Reuters.com - "Exclusive: Apple supplier Luxshare weighs manufacturing in U.S. to tackle tariffs".
- Gazetinternational.com - "Apple supplier Luxshare may shift production to U.S. to avoid tariffs".