Pemerintah Tiongkok memperbarui aturan penetapan "negara asal" untuk produk semikonduktor yang diimpor. Menurut kebijakan baru yang diumumkan oleh Asosiasi Industri Semikonduktor Tiongkok (CSIA), asal usul chip ditentukan berdasarkan lokasi fasilitas wafer fabrication, bukan berdasarkan lokasi desain atau pengemasan.
Perubahan tersebut membuat chip yang diproduksi di Taiwan (seperti TSMC) dikategorikan sebagai "produk Taiwan" dan terhindar dari tarif hukuman 125% yang berlaku untuk produk Amerika Serikat.
Kebijakan tersebut secara langsung menguntungkan perusahaan seperti AMD yang memproduksi chip melalui TSMC di Taiwan, sementara Intel yang memproduksi chip di AS terkena tarif tinggi.
Dampak Langsung pada AMD dan Intel
Chip AMD yang diproduksi di Taiwan (via TSMC) tidak dikenakan tarif 125%, sehingga biaya impor ke Tiongkok lebih rendah memberikan AMD keunggulan kompetitif dalam harga dan akses pasar, terutama di sektor pemerintahan dan komersial.
Sebaliknya, chip Intel yang diproduksi di fasilitas AS (seperti di Arizona dan Oregon) dikenakan tarif 125%. Hal tersebut berpotensi mengurangi daya saing Intel di pasar Tiongkok, terutama setelah larangan penggunaan chip AS di komputer pemerintah.
Tiongkok Mendorong Swasembada dan Menekan AS
Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi "xinchuang" Tiongkok untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Selain tarif, pemerintah juga melarang penggunaan chip Intel dan AMD di komputer pemerintah, menggantinya dengan chip domestik seperti Huawei dan Phytium 1813.
Langkah tersebut memperkuat klaim Tiongkok atas Taiwan dengan mengategorikan produk Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
Dampak Pasar Global
Perusahaan AS seperti Intel, GlobalFoundries, dan Texas Instruments diprediksi kehilangan pangsa pasar di Tiongkok.
Pada 2023, Tiongkok menyumbang 27% penjualan Intel dan 15% penjualan AMD 18. Produsen chip di Taiwan seperti TSMC dan UMC diuntungkan karena permintaan dari perusahaan AS seperti AMD dan Nvidia meningkat.
Tiongkok mendorong adopsi chip buatan dalam negeri sebagai alternatif lokal, walaupun industri masih bergantung pada desain dan teknologi AS untuk produk high-end.
AMD diperkirakan akan meningkatkan produksi melalui TSMC untuk mempertahankan akses ke pasar Tiongkok. Sedangkan Intel berpotensi mengalihkan produksi ke luar AS atau bernegosiasi dengan pemerintah Tiongkok untuk masuk daftar chip yang disetujui, meski prosesnya rumit dan memakan waktu.
Kebijakan tarif dan aturan asal usul chip Tiongkok telah mengubah dinamika persaingan AMD vs Intel. Dengan memanfaatkan produksi di Taiwan, AMD berpeluang menguasai pasar yang semakin tertutup bagi Intel.
Sementara itu, Tiongkok terus mendorong agenda teknologi mandiri, meski tetap bergantung pada rantai pasok global untuk produk high-end.
Sumber:
- Financial Times (dikutip di detik.com dan ANTARA News).
- Tom's Hardware (China's New Semiconductor Rule).
- Wccftech (China’s New Semiconductor Policy).
- Reuters (melalui VOA News).
