Mastodon vs. Bluesky: Bangkitnya Platform Sosial Media Dekentralisasi Pasca-Kontroversi Twitter/X

Notification

×

Mastodon vs. Bluesky: Bangkitnya Platform Sosial Media Dekentralisasi Pasca-Kontroversi Twitter/X

13/03/2025 | Maret 13, 2025 WIB Last Updated 2025-03-13T14:28:24Z

https://www.itnews.id/2025/03/mastodon-vs-bluesky-bangkitnya-platform-sosial-media-dekentralisasi-pasca-kontroversi-twitter-x.html

Setelah akuisisi Elon Musk terhadap Twitter (kini X) pada 2022, perubahan kebijakan seperti

  • Sistem verifikasi berbayar
  • Moderasi konten yang longgar
  • Kebijakan iklan yang kontroversial 

telah memicu eksodus sebagian pengguna.  Dalam situasi ini, platform sosial media desentralisasi seperti Mastodon dan Bluesky semakin populer sebagai alternatif. 


Apa Itu Platform Dekentralisasi?

Platform desentralisasi tidak dikendalikan oleh satu perusahaan atau entitas tunggal.  Mereka menggunakan protokol terbuka yang memungkinkan pengguna membuat atau bergabung dengan "server" (disebut instance di Mastodon atau pods di Bluesky) yang dijalankan secara independen. 


Data pengguna tidak disimpan di satu server pusat, sehingga mengurangi risiko sensor sentral dan pelanggaran privasi.

  • Mastodon (diluncurkan 2016) menggunakan protokol ActivityPub yang memungkinkan interaksi antar-server berbeda.
  • Bluesky (diluncurkan 2023) dibangun dengan protokol AT Protocol yang dikembangkan oleh mantan CEO Twitter, Jack Dorsey.

Kelebihan Mastodon dan Bluesky

Mastodon
  • Kontrol Komunitas:  Setiap instance dikelola oleh admin independen yang menentukan aturan konten (misalnya, larangan ujaran kebencian atau NSFW).
  • Privasi Tinggi:  Tidak ada algoritma rekomendasi yang mengumpulkan data untuk iklan.
  • Interoperabilitas:  Bisa terhubung dengan platform lain yang menggunakan ActivityPub (misalnya, Pixelfed untuk foto).
  • Bebas Iklan: Tidak ada iklan atau monetisasi konten yang dipaksakan.

Bluesky
  • Antarmuka Mirip Twitter:  Memiliki fitur seperti quote posts, hashtags, dan threads yang familiar bagi pengguna Twitter.
  • Portabilitas Akun: Pengguna bisa pindah ke server lain tanpa kehilangan data atau follower.
  • Algoritma Kustom:  Pengguna bisa memilih atau membuat algoritma sendiri untuk mengatur timeline.
  • Skalabilitas:  Protokol AT dirancang untuk menangani jutaan pengguna dengan stabil.

Kekurangan Mastodon dan Bluesky

Mastodon
  • Kurang User-Friendly: Proses bergabung dengan instance dan memahami federasi membingungkan bagi pengguna awam.
  • Fragmentasi Komunitas:  Aturan berbeda di tiap instance bisa memicu konflik (misalnya, instance A melarang politik, instance B membebaskan).
  • Jangkauan Terbatas:  Sulit menemukan konten di luar instance sendiri tanpa alat pencarian canggih.
  • Minim Fitur:  Tidak ada fitur live-streaming atau marketplace seperti di platform mainstream.

Bluesky
  • Masih dalam Pengembangan: Fitur dasar seperti DM atau pencarian gambar belum tersedia.
  • Ekosistem Terbatas: Jumlah pengguna aktif masih kecil (sekitar 5 juta pada Juli 2024 vs. 450 juta di X).
  • Kurangnya Moderasi Global: Moderasi bergantung pada server individu, berpotensi memicu echo chamber atau konten berbahaya.
  • Ketergantungan pada Investor: Bluesky masih didanai VC, memunculkan kekhawatiran komersialisasi di masa depan.

Masa Depan Sosial Media Dekentralisasi
Meski Mastodon dan Bluesky menawarkan solusi atas masalah privasi dan kontrol algoritma, keduanya masih menghadapi tantangan:

  • Kurangnya Monetisasi: Tanpa iklan, pendanaan bergantung pada donasi atau langganan (misalnya, Mastodon mengandalkan Open Collective).
  • Jaringan Pengguna yang Kecil: Sulit bersaing dengan viralitas konten di TikTok atau Instagram.
  • Regulasi: Pemerintah mulai mengawasi konten ilegal di platform desentralisasi, seperti laporan EU tentang moderasi ujaran kebencian di Mastodon.


Kutipan Ahli:

"Platform desentralisasi adalah respons alami terhadap sentralisasi kekuasaan di tangan perusahaan seperti Meta atau X. Namun, mereka perlu menemukan keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab."
—Dr. Joan Donovan, Pakar Media Sosial Harvard University.


Mastodon dan Bluesky merepresentasikan gerakan menuju internet yang lebih demokratis, tetapi kedewasaan teknologi dan adopsi massal masih perlu waktu. 


Bagi pengguna yang lelah dengan algoritma manipulatif dan kebijakan platform sentral, kedua layanan ini layak dicoba—meski dengan kompromi pada kenyamanan dan jangkauan.


Sumber: